Surabaya, inews.web.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan ini di wilayah Jawa Timur. Meningkatnya curah hujan memicu terjadinya banjir di beberapa daerah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, mengonfirmasi bahwa dalam sepekan terakhir telah terjadi bencana banjir di sejumlah titik akibat hujan deras yang terus mengguyur.
"Tim BPBD Jatim sudah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak. Di Pulau Madura, kondisi cukup parah terjadi di wilayah Pamekasan dan Sampang," ujar Gatot saat diwawancarai, Kamis (14/5/2025).
Tak hanya di Madura, banjir juga merendam sejumlah kawasan lain seperti Kota Blitar, Kabupaten Pasuruan, dan Sidoarjo. Gatot menjelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem kali ini dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby dan Kelvin, yang memicu peningkatan intensitas hujan secara signifikan.
“Selama hampir dua minggu terakhir, curah hujan terus meningkat karena adanya gangguan atmosfer. Walau saat ini kita berada di masa transisi musim atau pancaroba, kenyataannya hujan deras masih mengguyur banyak wilayah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa banjir terparah terjadi di Kabupaten Pasuruan, di mana genangan masih belum surut sepenuhnya. Selain itu, beberapa titik di Blitar, Sampang, dan Pamekasan juga masih mengalami genangan air yang mengganggu aktivitas warga.
“Wilayah-wilayah tersebut memang memiliki potensi tinggi terdampak banjir saat curah hujan ekstrem. Karenanya, mitigasi dan kesiapsiagaan perlu terus ditingkatkan,” tegasnya.
Menyikapi kondisi ini, Gatot meminta masyarakat tetap siaga menghadapi potensi banjir lanjutan. Ia mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor, mulai dari BPBD tingkat kabupaten/kota hingga lembaga teknis lainnya, agar tanggap darurat dapat berjalan maksimal.
“Walau beberapa lokasi sudah mulai surut, curah hujan yang masih tinggi perlu diwaspadai. Semua pihak harus bersiap—baik dari sisi penanganan teknis maupun penyediaan logistik dan evakuasi warga,” jelas Gatot.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi kerja cepat tim lapangan yang telah melakukan evakuasi dan distribusi bantuan ke daerah terdampak. Namun, Gatot menekankan bahwa kesadaran masyarakat dan kerja sama lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menanggulangi dampak dari cuaca ekstrem ini.
“Kami terus menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan BMKG untuk mendapatkan pembaruan kondisi cuaca. Masyarakat diimbau jangan lengah dan terus mengikuti perkembangan informasi resmi,” pungkasnya. (Red.R)
0 Comments